Bupati Apresiasi Peran Kodim 0108 Dampingi Petani, Kontes Kakao Jadi Momentum Perkuat Ketahanan Pangan

AGARA TODAY

- Redaksi

Minggu, 26 Oktober 2025 - 16:17 WIB

5086 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kutacane – Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara menyambut Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar Kontes Kakao Aceh Tenggara Hebat di Lapangan Pemuda, Gumpang Jaya, Kecamatan Babussalam, Minggu (26/10/2025). Acara ini merupakan hasil kerja sama antara Kodim 0108/Aceh Tenggara dan Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara, dengan melibatkan sebanyak 203 petani kakao dari 16 kecamatan. Tujuan utama dari kontes ini adalah untuk mendorong peningkatan mutu kakao lokal serta memperkuat peran petani dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing komoditas unggulan daerah di pasar nasional hingga internasional.

Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, dalam sambutannya menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi, terutama kepada para petani yang dianggap sebagai ujung tombak ketahanan pangan daerah. Ia menyebutkan bahwa kakao merupakan salah satu urat nadi perekonomian masyarakat Aceh Tenggara yang memiliki potensi besar, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk pasar ekspor. Menurutnya, keberhasilan pembangunan sektor pertanian hanya dapat tercapai melalui sinergi yang kuat antara pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat petani itu sendiri. Salim Fakhry menekankan pentingnya kolaborasi ini harus terus dipelihara dan ditingkatkan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada jajaran TNI, khususnya Babinsa dari Kodim 0108/Aceh Tenggara, atas keterlibatannya yang aktif dalam mendampingi para petani kakao di tingkat desa. Keterlibatan ini dinilai sangat penting dalam proses peningkatan mutu budidaya hingga teknik fermentasi biji kakao. Ia menyatakan bahwa dukungan TNI adalah bentuk konkret dari kemanunggalan antara TNI dan rakyat, yang tidak hanya dalam hal pertahanan tetapi juga penguatan sektor strategis seperti pertanian. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus menjaga sinergi ini demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bupati juga menyinggung tentang pencapaian penting yang telah diraih oleh kakao asal Tanah Alas yang berhasil masuk dalam daftar Cacao of Excellence, sebuah kompetisi internasional yang menyeleksi biji-biji kakao terbaik dari seluruh dunia. Ia mengatakan, pengakuan tersebut menjadi bukti bahwa kakao Aceh Tenggara memiliki kualitas yang diakui dunia dan harus dipertahankan serta terus ditingkatkan. Kontes ini, menurut Bupati, bukan hanya ajang tahunan, tetapi juga wadah strategis untuk memastikan bahwa kualitas biji kakao tetap konsisten dari hulu, sekaligus mendorong petani agar terus menerapkan praktik budidaya yang baik, ramah lingkungan, serta mengutamakan keberlanjutan.

Para peserta dalam Kontes Kakao Aceh Tenggara Hebat dibagi dalam empat zona pertanian berdasarkan wilayah kecamatan, yaitu Zona 1 yang meliputi Ketambe, Deleng Pokhisen, Badar, dan Babussalam; Zona 2 yang terdiri dari Lawe Bulan, Lawe Ban, Lawe Sumur, Bambel, dan Bukit Tusam; Zona 3 yang mencakup Darul Hasanah, Lawe Alas, Tanoh Alas, dan Babul Rahmah; serta Zona 4 yang terdiri atas Babul Makmur, Leuser, Lawe Sigala-gala, dan Semadam. Hasil penilaian dewan juri menobatkan Zona 2 dari Kecamatan Bambel sebagai juara pertama, disusul oleh Zona 3 dari Kecamatan Tanoh Alas di posisi kedua, kemudian Zona 2 dari Kecamatan Bukit Tusam di posisi ketiga, dan Zona 2 dari Kecamatan Lawe Sumur sebagai juara harapan satu. Para pemenang masing-masing menerima hadiah berupa uang tunai, sertifikat, dan cendera mata, dengan rincian Rp.1,5 juta untuk juara pertama, Rp.1 juta juara kedua, Rp.750 ribu juara ketiga, dan Rp.500 ribu untuk juara harapan satu.

Kepala Bidang Perbenihan, Produksi, dan Perlindungan Perkebunan Aceh, Fahrurrozi, yang turut hadir dalam acara ini mengatakan bahwa kontes seperti ini memiliki nilai strategis dalam memacu peningkatan kualitas maupun produktivitas kakao. Ia menjelaskan bahwa produksi kakao di Aceh saat ini tercatat mencapai 10.533 ton per tahun, dengan produktivitas rata-rata 905 kilogram per hektar yang dikelola oleh sekitar 2.651 kepala keluarga petani. Fahrurrozi menekankan bahwa untuk bersaing di pasar nasional dan internasional, kualitas biji kakao harus menjadi perhatian utama, terutama dalam hal pengolahan pasca panen seperti fermentasi dan penyimpanan. Ia juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara yang aktif melibatkan petani dalam kegiatan yang tidak hanya berorientasi pada kompetisi, tetapi juga edukatif dan mendorong inovasi dari tingkat akar rumput.

Acara turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, Wakil Bupati Aceh Tenggara, Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) terpilih Kasri Selian, para asisten dan staf ahli Bupati, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, serta mitra pembangunan seperti Cristina Rini selaku Program Manager Swisscontact, perwakilan organisasi non-pemerintah, dan beberapa perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah Aceh Tenggara. Kedatangan para tokoh dan mitra pembangunan ini menunjukkan besarnya dukungan serta komitmen lintas sektor terhadap pengembangan kakao sebagai komoditas unggulan daerah.

Dewan juri dalam kontes ini menilai produk kakao berdasarkan sejumlah indikator kualitas, baik secara fisik buah maupun mutu biji. Penilaian fisik meliputi bentuk dan ukuran buah yang seragam, warna kulit sesuai dengan varietas, serta tidak adanya cacat yang disebabkan oleh penyakit atau hama. Sedangkan dari segi biji, diperhatikan jumlah biji per buah, bobot biji basah, kepenuhan biji, serta kebersihannya dari unsur penyakit. Standar yang digunakan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman kepada petani tentang pentingnya kualitas sejak di tingkat budidaya, sebelum masuk ke tahap pengolahan dan pemasaran.

Kontes Kakao Hebat ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang tahunan semata, tetapi menjadi tonggak baru dalam menguatkan posisi kakao Aceh Tenggara sebagai komoditas strategis yang mampu bersaing di pasar global. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus mendampingi petani melalui pelatihan, akses pasar, serta kolaborasi dengan lembaga-lembaga pembangunan demi menciptakan ekosistem pertanian yang maju, berkelanjutan, dan inklusif.

Laporan : Edi Sahputra

Berita Terkait

Kontes Buah Kakao Aceh Tenggara Hebat: Petani Unjuk Kualitas Menuju Cokelat Dunia
Peringatan Hari Santri di Aceh Tenggara Diwarnai Kehadiran Santri Dayah Darul Isti Qomah yang Angkat Isu Nasionalisme Religius
Program MCK Dana Alokasi Khusus di Aceh Tenggara Dikritisi, Disinyalir Dikuasai Oknum Pengulu
Kebakaran Pondok Pesantren Badrul Ulum di Aceh Tenggara, 12 Bangunan Ludes, Penyebab Masih Misterius
LSM LIRA Desak Kapolda Aceh Usut Dugaan “Tangkap Lepas” Bandar Narkoba oleh Oknum Polres Aceh Tenggara
Perselisihan Seng Bekas Berujung Tragis, Petani Tewas di Aceh Tenggara
Diduga Selewengkan Dana Desa Dua Tahun Anggaran, Kepala Desa Lembah Haji Resmi Tersangka
Berbekal Informasi Masyarakat, Polres Aceh Tenggara Tangkap Pengguna Sabu

Berita Terkait

Rabu, 29 Maret 2023 - 05:36 WIB

Exploring the Nutritional Benefits of Fruits in a Healthy and Balanced Diet

Berita Terbaru